Militer Amerika Serikat (AS) tidak seluruhnya membawa kendaraan taktis keluar dari Afghanistan. Ada beberapa jenis kendaraan yang tidak sempat dievakuasi menggunakan pesawat. Alhasil kendaraan ditinggalkan di Afghanistan kini dikuasi Taliban.
Kepergian pasukan AS dari Afghanistan di akhir bulan lalu meninggalkan jejak yang tidak sedikit. Pasalnya persenjataan, sampai mobil kategori Sport Utility Vehicle (SUV) yang perkasa di alam bebas, dan Puluhan ribu Ford Rangers ditinggalkan begitu saja.
Jendral Pusat Komando Militer AS, Frank McKenzie, mengatakan ratusan alat militer yang digunakan telah dipindahkan keluar dari afghanistan sebelum militer AS meninggalkan Afghanistan, dan hanya ada beberapa kendaraan yang ditinggal di negara tersebut.
Dari Informasi yang beredar, Taliban mendapat keuntungan 83 juta dolar AS dari persenjataan dan kendaraan yang ditinggalkan. Sehingga membuat mantan Presiden Donald Trump geram.
“Semua peralatan harus segera dikembalikan ke Amerika Serikat, termasuk setiap sen dari biaya 85 miliar dolar,” demikian ditulis Donald Trump, yang dikutip Carscoops.
Menurut laporan, selama invasi tentara Negeri Paman Sam di Afghanistan, mereka membekali diri dengan pembelian 76.000 unit kendaraan untuk digunakan di sana.
Termasuk 43.000 unit double cabin Ford Ranger, 22.000 kendaraan militer, dan 900 MRAP atau Mine-Resistant Ambush Protected, kendaraan taktis atau rantis pelindung dari serangan ranjau.
Saat ini, ada sekitar 70 persen dari keseluruhan peralatan yang dibawa pasukan militer Amerika Serikat jatuh ke tangan militer Afghanistan. Sedangkan sisanya diberikan kepada polisi nasional.
Frank menambahkan bahwa sebelum meninggalkan bandara Kabul untuk terakhir kalinya, militer negaranya telah melumpuhkan 70 MRAP, 27 Humvee, dan 73 pesawat secara permanen.
“Pesawat-pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi. Mereka tidak akan pernah bisa dioperasikan oleh siapa pun,” tutupnya, dikutip dari The Washington Post.
Baca juga : Xiaomi EV, dari Smartphone ke Kendaraan Listrik Pintar