OTODIVA – Pada awal tahun 2023, China akhirnya resmi menggeser Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia. Prestasi ini menjadi keberhasilan industri otomotif negeri tirai bambu yang mulai menggeliat sejak tahun 2010.
Dikutip dari BBC, pada kuartal pertama 2023, China telah berhasil mengeskpor 1,07 juta mobil ke seluruh dunia. Angka tersebut meningkat 58% dibandingkan pada periode sama di tahun 2022. Sementara itu di waktu bersamaan, Jepang hanya mampu mengekspor sekitar 954.815 mobil ke seluruh dunia. Hanya meningkat 6% dari periode sama di tahun 2022.
Pada tahun 2022 lalu, Jerman juga telah dilampui China untuk menjadi eksportir mobil terbesar kedua. Menurut GACC (General Administration of Customs of China), negara mereka berhasil menutup tahun lalu dengan mengeskpor 3,2 juta mobil. Sementara Jerman ‘hanya’ mengirimkan 2,6 juta mobil ke berbagai penjuru dunia.
Pabrik Tesla Jadikan China Eksportir Mobil Terbesar
Keberhasilan China untuk meningkatkan produksi mobil di awal tahun 2023 tidak lepas dari kebijakan industri mobil global yang mulai beralih dari sumber daya fosil ke baterai listrik atau NEVs (New Energy Vehicles). Mobil listrik inilah yang kemudian jadi alasan utama China berhasil menyalip dua negara besar di industri otomotif.
Keputusan Tesla yang membuka pabrik besar ‘Gigafactory’ di China jadi faktor lain meningkatnya produksi mobil (listrik) di China. Perusahaan milik Elon Musk ini saja sudah menargetkan untuk menghasilkan 1,25 juta unit mobil per tahun. Itu pun belum mencapai kuota produksi maksimal milik pabrik tersebut.
Rusia menjadi pangsa pasar terbesar bagi China dan mobi listriknya. Meski tengah mengalami perang dengan Ukrainia, namun permintaan mobil listrik di negara tersebut terus meningkat tiap tahunnya. Selain itu masih ada pasar Jepang dan Eropa yang mulai beralih ke mobil dengan energi terbarukan.