OTODIVA — Mobil listrik Xiaomi SU7 hadir secara global. Raksasa teknologi asal China yang dikenal dengan deretan smartphone terjangkau namun berkualitas, kini melangkah lebih jauh. Tanggal 3 April menjadi saksi bisu Xiaomi membuka lembaran baru di industri otomotif dengan peluncuran SU7, mobil listrik pertamanya yang siap menggoyang dominasi Tesla.
Pasar mobil listrik yang semakin ramai dengan para pesaing baru tak membuat Xiaomi gentar. Malah, dengan percaya diri, CEO Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan harga SU7 yang ternyata lebih terjangkau dibanding Tesla Model 3, mobil listrik paling laris di pasar. Strategi ini bukan hal baru bagi Xiaomi yang selalu menyasar kantong konsumen dengan produk berkualitas namun dengan harga yang miring.
Mobil listrik Xiaomi SU7 dibanderol mulai dari US29,900 atau setara Rp473 juta, untuk varian standar dengan baterai BYD LFP 73.6kWh dan motor belakang tunggal 220kW. Sedangkan varian Pro dengan baterai CATL Shenxing LFP yang tahan cuaca dingin, kapasitas 94.3 kWh, dihargai US34,000 atau Rp538 juta, menawarkan jangkauan hingga 515 mil dalam siklus pengujian China.
Tak hanya itu, mobil listrik Xiaomi SU7 juga menawarkan varian Max, dengan baterai performa CATL berkapasitas 101 kWh dan powertrain pengisian cepat 800V seharga USD41,500 atau Rp657 ribu. Varian ini menjanjikan akselerasi yang mengesankan, mencapai 2.78 detik saja.
Lei Jun berjanji bahwa mobil listrik Xiaomi dijual dengan harga yang mendekati biaya produksinya, bahkan bisa jadi lebih murah. Ini adalah strategi Xiaomi yang sudah terbukti sukses di pasar ponsel dengan lini produk Redmi.
Spesifikasi Mobil Listrik Xiaomi SU7
Dalam hal spesifikasi dan fitur, SU7 tidak main-main. Menggunakan sistem operasi Hyper OS buatan Xiaomi sendiri, mobil ini dilengkapi dengan opsi bantuan pengemudi Xiaomi Pilot, kamera resolusi tinggi, LiDAR, dan sensor ultrasonik – fitur yang telah lama ditinggalkan Tesla untuk menekan biaya produksi.
Pengembangan SU7 hanya membutuhkan beberapa tahun saja berkat tim insinyur besar yang didedikasikan Xiaomi. Kerjasama dengan konglomerat otomotif negara juga memperlancar proses manufaktur dan navigasi hambatan regulasi.
Tanggal 3 April menandai dimulainya pengiriman varian standar dan Max SU7 kepada konsumen, sementara model Pro tengah menunggu rilis di bulan Mei. Dalam 30 menit pertama dibuka pemesanan, sudah 50.000 unit ludes terpesan, menandakan antusiasme pasar yang tinggi.
Lei Jun juga memberikan teaser bahwa Xiaomi tidak hanya berhenti di SU7. Akhir tahun ini, mereka berencana meluncurkan SUV listrik pertama, memberikan lebih banyak opsi bagi penggemar EV.
Pertanyaan besar yang menggantung di udara adalah, “Apakah Xiaomi SU7 akan masuk ke pasar Indonesia?” Dengan potensi besar pasar otomotif di Indonesia, kedatangan Xiaomi SU7 tentunya sangat dinantikan. Namun, hingga saat ini, Xiaomi belum memberikan konfirmasi resmi. Satu hal yang pasti, kehadiran SU7 menandai era baru kompetisi di pasar mobil listrik, dan Tesla mungkin perlu bersiap untuk adu strategi harga dan teknologi.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.