Otodiva – Tesla telah menjadi salah satu produsen kendaraan listrik paling dominan di dunia, bersaing ketat dengan raksasa otomotif asal China, BYD. Perusahaan milik Elon Musk ini pertama kali meramaikan pasar kendaraan listrik dengan meluncurkan Tesla Roadster pada tahun 2008. Namun, meski sukses besar di segmen mobil listrik, ada satu area yang tampaknya diabaikan oleh Tesla: sepeda motor listrik.
Menariknya, meski permintaan global untuk sepeda motor listrik terus meningkat, Tesla tetap teguh pada keputusannya untuk tidak memasuki pasar kendaraan roda dua. Sejak berdiri, perusahaan ini hampir tidak pernah membicarakan potensi bisnis sepeda motor listrik, baik dalam laporan keuangan maupun rapat pemegang saham. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa Tesla, yang terkenal dengan inovasinya di dunia otomotif, tidak tertarik memproduksi sepeda motor listrik?
Jawaban atas pertanyaan ini pertama kali diungkapkan oleh Elon Musk sendiri pada tahun 2018. Dalam rapat pemegang saham, seorang jurnalis menanyakan apakah Tesla pernah mempertimbangkan untuk mengembangkan sepeda motor listrik. Jawaban Musk cukup mengejutkan. Ia menceritakan pengalamannya di masa muda, di mana ia sering mengendarai sepeda motor hingga usianya menginjak 17 tahun. Namun, pengalaman itu berakhir tragis ketika ia hampir tewas tertabrak truk saat mengendarai sepeda motor. Dari situlah, Musk memutuskan bahwa sepeda motor terlalu berbahaya untuk diproduksi oleh Tesla.
Pernyataan Musk ini memberikan gambaran jelas tentang pandangannya terhadap keamanan sepeda motor. Ia menganggap kendaraan roda dua tersebut terlalu berisiko, terutama di jalan raya yang dipenuhi mobil besar. Meskipun sudah enam tahun berlalu sejak pernyataan itu, tampaknya pandangan Musk dan Tesla tidak berubah. Mereka tetap teguh pada keputusan untuk menjauh dari pasar sepeda motor listrik.
Selain faktor keselamatan, ada beberapa alasan lain yang mendukung keputusan Tesla ini. Pertama, Tesla lebih memfokuskan diri pada pasar Amerika Serikat, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi kendaraan listrik roda empat. Sayangnya, di AS, sepeda motor listrik belum menunjukkan potensi yang signifikan. Data menunjukkan bahwa AS bukanlah pasar utama untuk kendaraan roda dua listrik, tidak seperti negara-negara lain seperti Vietnam dan India, yang memiliki permintaan tinggi untuk sepeda motor listrik.
Menurut laporan, penjualan sepeda motor listrik di AS sangat rendah jika dibandingkan dengan pasar kendaraan listrik lainnya. Salah satu alasannya adalah harga sepeda motor listrik yang masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan sepeda motor berbahan bakar konvensional (ICE). Ini membuat banyak konsumen enggan beralih ke sepeda motor listrik, meski mereka tertarik dengan kendaraan listrik roda empat.
Selain itu, pasar sepeda motor listrik di AS masih didominasi oleh pemain-pemain kecil yang belum dikenal secara luas. Tidak banyak merek besar yang berinvestasi besar-besaran di sektor ini, sehingga perkembangannya lambat. Meskipun ada potensi pertumbuhan di masa depan, saat ini segmen ini belum cukup menarik bagi Tesla, yang lebih fokus pada kendaraan roda empat dan teknologi inovatif lainnya seperti mobil otonom dan baterai.
Keputusan Tesla untuk menjauh dari pasar sepeda motor listrik tidak hanya didasari oleh alasan keamanan pribadi Elon Musk, tetapi juga faktor ekonomi dan pasar yang kurang mendukung. Sementara banyak yang berharap Tesla akan membawa inovasi serupa ke pasar sepeda motor listrik, kenyataannya, langkah tersebut tampaknya tidak masuk dalam strategi bisnis mereka.
Bagi Tesla, berfokus pada pengembangan mobil listrik dan infrastruktur pendukungnya di AS adalah prioritas utama. Pasar mobil listrik di AS terus berkembang pesat, dengan permintaan yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat Tesla lebih memilih untuk memperluas produk kendaraan roda empatnya daripada mencoba peruntungan di segmen kendaraan roda dua yang masih belum pasti.
Namun, bukan berarti sepeda motor listrik tidak memiliki masa depan. Di negara-negara seperti Vietnam, India, dan beberapa negara di Eropa, permintaan untuk sepeda motor listrik terus meningkat, terutama karena urbanisasi dan kebutuhan akan transportasi ramah lingkungan di daerah perkotaan yang padat. Namun, Tesla mungkin merasa bahwa pasar tersebut tidak cukup besar untuk memicu perubahan dalam fokus bisnis mereka saat ini.
Secara keseluruhan, keputusan Tesla untuk tidak memproduksi sepeda motor listrik adalah kombinasi dari alasan pribadi Elon Musk dan realitas pasar. Meskipun ada permintaan global yang meningkat untuk kendaraan roda dua listrik, terutama di negara berkembang, Tesla lebih memilih untuk mempertahankan fokusnya pada mobil listrik dan inovasi teknologi lainnya. Keputusan ini, setidaknya untuk saat ini, tampaknya sudah tepat, mengingat kesuksesan Tesla di pasar mobil listrik global.
Dengan demikian, bagi mereka yang berharap melihat sepeda motor Tesla di masa depan, harapan tersebut mungkin harus ditunda. Tesla tampaknya lebih memilih untuk memimpin revolusi mobil listrik daripada terjun ke dunia sepeda motor listrik yang masih penuh ketidakpastian.