Otodiva – Renault mengadakan pembicaraan minggu ini dengan Li Auto dan Xiaomi dari China mengenai teknologi kendaraan listrik dan kendaraan cerdas, produsen mobil Prancis itu mengatakan pada hari Jumat, membuka pintu untuk kolaborasi potensial dalam bidang teknologi dengan kedua perusahaan tersebut.
“CEO kami Luca de Meo terlibat dalam pembicaraan penting dengan para pemimpin industri, termasuk mitra kami Geely dan Dongfeng, pemasok utama dan juga para pemain baru seperti pendiri Li Auto dan Xiaomi Technology,” ujar Kepala Pengadaan dan Kemitraan Renault, Francois Provost, dalam sebuah posting di LinkedIn.
Pembicaraan di Beijing Autoshow berlangsung di tengah hubungan yang semakin tegang antara Eropa dan China, dengan Komisi Eropa meluncurkan serangkaian penyelidikan terhadap ekspor China. Di antaranya, mereka menyelidiki apakah kenaikan penjualan mobil listrik China di benua itu disebabkan oleh subsidi yang tidak adil. Tiongkok membantah klaim tersebut dan menuduh Eropa melakukan proteksionisme.
De Meo mengatakan bahwa Eropa menghadapi tindakan penyeimbangan yang sulit untuk melindungi pasarnya dan belajar dari produsen mobil China, yang jauh lebih maju dalam pengembangan EV dan perangkat lunaknya.
Renault telah bermitra dengan Geely dari China dalam hal powertrain termal dan hibrida, serta berkolaborasi dengan perusahaan teknologi Google dan Qualcomm dalam hal kokpit pintar.