Otodiva – Signify, yang dikenal sebagai pemimpin global dalam industri pencahayaan untuk segmen profesional dan konsumen, terus berdedikasi untuk mendorong perkembangan teknologi pencahayaan LED dan LED terkoneksi yang lebih efisien secara energi di Indonesia. Dalam rangka menyambut musim mudik saat liburan Lebaran 2024, Signify bersama Hutama Karya telah menginisiasi pemasangan 3.000 titik lampu pintar di sebagian besar jalan tol Trans Sumatera. Sistem penerangan pintar ini merupakan gabungan antara lampu jalan Philips LED dan platform Interact yang berbasis Internet-of-Things (IoT).
Selain meningkatkan keselamatan para pemudik di jalan, penerangan pintar ini juga diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 80%, menjadikannya sebagai solusi yang tepat dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon di Indonesia. Infrastruktur jalan memiliki peran penting dalam memfasilitasi mobilitas dan distribusi barang. Melalui Interact, sebuah sistem pencahayaan yang terhubung dengan IoT, pengelola dapat dengan mudah memantau dan mengatur seluruh titik lampu melalui dasbor berbasis teknologi cerdas, mulai dari penjadwalan penerangan, mendeteksi kerusakan, mengatur intensitas pencahayaan jalan, hingga memantau konsumsi energi yang digunakan.
“Pemasangan PJU pintar pada ruas Tol Trans Sumatera semakin memperkuat komitmen Signify dalam
mendukung mobilitas masyarakat secara luas. Apalagi menghadapi arus mudik Lebaran 2024, jaringan
sistem penerangan yang efektif sangatlah krusial dalam membantu PT Hutama Karya (Persero), selaku
operator sebagian ruas Jalan Tol Trans Sumatera, untuk memastikan kelancaran mudik dan jalur logistik
di Pulau Sumatera,” ujar Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.
Sementara itu, dari sisi pengguna Tol Trans Sumatera, tinjauan positif turut disampaikan oleh Ayu, salah
seorang pengendara yang memuji kualitas penerangan di rest area.
“Pencahayaan yang terang di rest area ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara jarak
jauh seperti saya untuk beristirahat, memulihkan energi untuk senantiasa fokus dalam berkendara,”
jelasnya.
Mulai dibangun pada 2014 oleh PT Hutama Karya (Persero), Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tercatat
telah merangsang pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera dan sekitarnya melalui semakin
terhubungnya akses masyarakat terhadap pekerjaan dan pelayanan publik, meningkatkan laju
perniagaan, dan optimalisasi efisiensi logistik. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) per Februari 2024, Tol Trans Sumatera telah beroperasi sepanjang 884,5 km
yang terdiri dari 15 ruas, menghubungkan kota-kota penting seperti Bakauheni, Palembang, Medan,
Kualanamu, Tebing Tinggi, Palembang, Banda Aceh, Pekanbaru, dan Bengkulu. Rencananya, Jalan Tol
Trans Sumatera akan memiliki total panjang mencapai 2.704 km yang terdiri dari 24 ruas jalan.